You are currently browsing the category archive for the ‘Pendidikan’ category.

Budaya merupakan suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh suatu kelompok dan diwarisi dari generasi ke generasi selanjutnya.  Bentuk dari suatu budaya ada dua, yaitu budaya material dan budaya non – material. Budaya material meliputi segala sesuatu ciptaan masyarakat yang dapat dilihat wujudnya secara nyata. Contoh dari budaya material ini adalah pakaian, bangunan, barang – barang seperti televisi, pesawat terbang, dan lain – lain. Sedangkan budaya non material yaitu segala sesuatu ciptaan masyarakat yang tidak berwujud seperti cerita, dongeng, lagu, nilai, norma, dan lain – lain. Untuk selanjutnya kita akan membahas lebih lanjut mengenai salah satu hasil dari budaya material yaitu perkembangan arsitektur dari suatu bangunan.

Arsitektur atau desain dari suatu bangunan yang merupakan hasil dari suatu kebudayaan tentunya mengalami perkembangan dari masa ke masa. Desain suatu bangunan berubah karena disesuaikan juga dengan gaya hidup dan tingkat kebutuhan manusia yang selalu mengalami perubahan. Pada zaman dahulu atau dapat dikatakan masa budaya kuno, manusia sudah mulai mendirikan berbagai bangunan dengan kreativitas dan teknologi sederhana yang mereka miliki. Tentunya bangunan pada masa itu memiliki ciri khas dan kharisma tersendiri. Bangunan – bangunan ini biasanya merupakan hasil akulturasi budaya daerah setempat. Misalnya bangunan – bangunan di Romawi kuno tidak lepas dari pilar – pilar yang tinggi dan megah atau bangunan di negeri Cina yang diakulturasi dari kuil – kuil dengan ukiran – ukiran yang indah.

Salah satu bangunan peninggalan kuno yang paling terkenal, unik, dan mengagumkan teknik pembangunannya adalah bangunan piramida yang ada di Mesir. Di Mesir umumnya piramida digunakan sebagai makam raja-raja Mesir Kuno. Piramida pun tidak dibuat sembarangan. Para insinyur Mesir kuno menghitung dulu jarak piramida dengan matahari, karena matahari adalah salah satu hal terpenting dalam kehidupan masyarakat Mesir kuno. Ilmuwan masa kini pun mengakui kehebatan mereka dalam membangun piramida yang termasuk tujuh keajaiban dunia ini. Waktu, harta, dan tenaga yang dikeluarkan demi pembangunan piramida pun luar biasa banyaknya. Pembangunan piramida membutuhkan waktu sekitar dua puluh tahun dan mempekerjakan lebih dari sepuluh ribu budak, dan banyak yang nyawa yang melayang selama proses pembangunannya.

Kini, bangunan termegah hasil budaya kuno tersebut diadaptasi dan dihadirkan kembali pada masa sekarang atau budaya modern. Piramida mesir tersebut kini hadir pada museum Louvre di Paris, Perancis. Hal yang mengejutkan adalah piramida yang semula terbuat dari batu semasa budaya kuno tersebut kini telah disulap menjadi sebuah piramida yang ultra modern.   Struktur piramida yang seluruhnya terbangun dari kaca ini, mencapai ketinggian 20,6 meter dan dasar persegi yang memiliki sisi 35 meter. Piramida dan lobi bawah tanah di bawahnya diciptakan karena serangkaian masalah dengan pintu masuk utama Louvre yang asli, yang tidak bisa lagi menangani sejumlah besar pengunjung atas dasar sehari-hari. Pengunjung masuk melalui piramida, lalu turun ke lobi yang luas kemudian kembali naik ke bangunan utama Louvre.

Museum Lourve merupakan salah satu museum terbesar di dunia. Museum ini menyimpan banyak sekali karya seni hasil seniman ternama di dunia. Salah satu yang paling terkenal adalah lukisan ‘Mona Lisa’ dan ‘The Last Supper’ karya Da Vinci. Museum ini sudah berumur cukup tua sehingga bangunan utamanya pun sangat kental dengan unsur tradisional Perancis.

Namun, bertemunya unsur budaya kuno atau tradisional dengan budaya modern pada bangunan museum megah ini, menimbulkan sejumlah pro dan kontra. Banyak orang merasa bahwa bangunan piramida futuristik yang dijadikan sebagai pintu masuk museum tersebut tampak terlalu keluar dari tempat di depan Museum Louvre dengan arsitektur klasik sehingga unsur tradisional dan klasik dari bangunan awal Museum Louvre dirasakan tenggelam. Di lain pihak, sebagian orang dan juga para seniman arsitektur menganggap bahwa Museum Lourve merupakan suatu seni yang sangat indah dan bernilai seni tinggi karena mampu memadukan budaya kuno dan budaya modern dalam satu kesatuan.

Kegiatan di sekolah merupakan salah satu faktor untuk penyemangat dan pengembang pribadi anak. Jika kegiatan di sekolah tersebut menyenangkan maka anak akan termotivasi untuk sekolah dan belajar. Maka dari itu, orang tua harus memilih secara cermat sekolah yang akan ditempati buah hatinya.

Contohnya adalah sekolah saya. Saya bersekolah di SMA DAMAI yang terletak di jalan Duri Selatan V No.29 Jakarta Barat. Saya sangat senang bersekolah disini. Selain kualitas nya yang terjamin, guru – guru yang berkompeten, teman – teman yang ramah, sekolah saya ini juga sering mengadakan banyak sekali kegiatan setiap tahunnya seperti lomba 17 agustusan, class meeting, perayaan natal, perayaan bulan bahasa, dan lain – lain. Semua murid sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut.

perayaan natal TK Damai

perayaan natal TK Damai

kunjungan SD Damai ke lahan perkebunan

Selain itu, di Damai juga terdapat banyak sekali pilihan kegiatan ekstrakurikuler yang dapat menunjang bakat anak. Contohnya paduan suara, modern dance, kolintang, futsal, basket, dll.

Eskul Band

paskibra SMA Damai

SEMPOA
SEMPOA

 Pernahkah anda ingin dapat berhitung dengan cepat tanpa menggunakan kalkulator?? Sempoa adalah solusinya.

 Sempoa adalah sebuah alat Bantu hitung berupa manik-manik yang digerakkan keatas dan kebawah. Asal-usulnya sulit dilacak karena alat hitung yang mirip-mirip sempoa banyak dikenal diberbagai kebudayaan d dunia. Konon sempoa sudah ada di Babilonia dan di Tiongkok sekitar 2400 SM dan 300 SM. Orang zaman kuno menghitung dengan membuat garis-garis dan meletakkan batu-batu diatas pasir yang merupakan bentuk awal dari berbagai macam variasi sempoa. Dalam bahasa Inggris, sempoa dikenal dengan nama Abacus.

Cara menggunakan sempoa, di mulai dari tengah biasanya ada tanda titik,jadi di tengah itu satuan di sebelah kiri,puluhan,sebelahnya lagi ratusan dan seterusnya. Jadi manik yang di atas itu berjumlah 5,dan di bawah itu 4, totalnya 9. Kalau di tambahkan lagi maka satuan di kurang yang puluhah dah berfungsi. Anda dapat simak lagu yang dapat mempermudah kita menggunakan sempoa. “kuambil alat sempoa,pertama bingkai sempoa,kedua ada manik2nya,ketiga tiang sempoa,bagaimana mengoprasikannya sebuah alat sempoa?di mulai dari tengah,ibu jari untuk menambah dan jari telunjuk untuk mengurang,manik atas bernilai 5 dan manik bawah benilai 4 .”

global warming

global warming

Pemanasan global adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi.

Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, “sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia”[1] melalui efek rumah kaca. Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik, termasuk semua akademi sains nasional dari negara-negara G8. Akan tetapi, masih terdapat beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa kesimpulan yang dikemukakan IPCC tersebut.

Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu permukaan global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100. Perbedaan angka perkiraan itu dikarenakan oleh penggunaan skenario-skenario berbeda mengenai emisi gas-gas rumah kaca di masa mendatang, serta model-model sensitivitas iklim yang berbeda. Walaupun sebagian besar penelitian terfokus pada periode hingga 2100, pemanasan dan kenaikan muka air laut diperkirakan akan terus berlanjut selama lebih dari seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil.[1] Ini mencerminkan besarnya kapasitas panas dari lautan.

Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim,[2] serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan.

Beberapa hal-hal yang masih diragukan para ilmuan adalah mengenai jumlah pemanasan yang diperkirakan akan terjadi di masa depan, dan bagaimana pemanasan serta perubahan-perubahan yang terjadi tersebut akan bervariasi dari satu daerah ke daerah yang lain. Hingga saat ini masih terjadi perdebatan politik dan publik di dunia mengenai apa, jika ada, tindakan yang harus dilakukan untuk mengurangi atau membalikkan pemanasan lebih lanjut atau untuk beradaptasi terhadap konsekwensi-konsekwensi yang ada. Sebagian besar pemerintahan negara-negara di dunia telah menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto, yang mengarah pada pengurangan emisi gas-gas rumah kaca.

Efek Rumah Kaca

Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari Matahari. Sebagian besar energi tersebut dalam bentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika energi ini mengenai permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi, akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas ini sebagai radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap air, karbon dioksida, dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Hal tersebut terjadi berulang-ulang dan mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat.

Gas-gas tersebut berfungsi sebagaimana kaca dalam rumah kaca. Dengan semakin meningkatnya konsentrasi gas-gas ini di atmosfer, semakin banyak panas yang terperangkap di bawahnya.

Sebenarnya, efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang ada di bumi, karena tanpanya, planet ini akan menjadi sangat dingin. Dengan temperatur rata-rata sebesar 15 °C (59 °F), bumi sebenarnya telah lebih panas 33 °C (59 °F) dengan efek rumah kaca (tanpanya suhu bumi hanya -18 °C sehingga es akan menutupi seluruh permukaan Bumi). Akan tetapi sebaliknya, akibat jumlah gas-gas tersebut telah berlebih di atmosfer, pemanasan global menjadi akibatnya.

June 2024
M T W T F S S
 12
3456789
10111213141516
17181920212223
24252627282930